3 Cara Supaya Tidak Jadi Perempuan Baperan


Cara Supaya Tidak Jadi  Perempuan Baperan


Perempuan memang pada umumnya dilahirkan dengan komposisi penggunaan perasaan lebih besar dibanding logika. Ini bukanlah hal buruk karena dengan feminitas perempuan, maka keluarga pun bisa terawat dengan baik. Dalam pekerjaan, karakteristik perempuan yang jauh lebih telaten dan menjadi pendengar, dapat membina tim yang harmonis. Bagaimana kalau jadi perempuan baperan?

Baper lalu bucin

Di masa masih menjadi remaja bucin, saya selalu menggunakan perasaan lebih dulu ketimbang akal. Jadi hanya dengan hujan rayuan dan kalimat manis setiap hari, hati pun terbawa suasana. Akhirnya jadi baper deh, terbawa perasaan.

Jenis kata yang bikin perempuan baper itu semacam ini.

“Kamu cantik banget deh.”

“Aku nggak pernah merasakan hal yang kaya gini sama cewek lain.”

“Kamu beda ya, nggak kaya cewek yang pernah kutemuin.”

“Aku cuman mau jadiin kamu satu-satunya perempuan di hidupku.”

Yakin deh meski Ladies tinggal di kota dan daerah berbeda, mungkin pernah menerima kalimat penuh gombalan di atas. Bisa jadi juga kamu menerima curhatan sejenis dari kawan-kawan perempuan lainnya.

Tidak  ada yang salah sih dengan kalimat lembut seperti itu karena perempuan pasti suka dimanjakan dan dipuja oleh laki-laki yang ia sayangi. Hanya saja karena bucin, perempuan jadi terbutakan logikanya tanpa melihat aksi.

Bukan hal yang aneh jika setelah masa-masa penuh rayuan dan akhirnya menjalin hubungan sebagai kekasih, perubahan sikap dari lelaki membuat perempuan keheranan. We give all of our time and effort to make him happy, but in the end he dumped us or perhaps cheating with another woman. Masa-masa baper penuh kebucinan lalu berubah menjadi duka.

 (Baca Juga: Cara Menemukan Mindset yang Ingin Diubah)

Tips supaya tidak jadi perempuan baperan

Berbagai saran yang saya tulis di bawah ini sya kumpulkan dari berbagai sumber serta coaching yang pernah saya ikuti. Simak poin-poinnya ya, Ladies.

1# Amati sikap

Lidah itu tidak bertulang. Sangat mudah sekali untuk memuji dan merayu karena hal ini bisa dilakukan tanpa modal. Jika laki-laki yang mendekatimu sangat suka obral pujian, amati perilakunya, apakah sesuai dengan janji yang ia ungkapkan?

Seringkah dia melanggar janji? Apakah dia sering minta kamu untuk membayar makanan ketika kencan padahal dia yang mengajak? Apakah dia sering memberimu waktu, perhatian, hadiah, hingga bantuan lain ketika kamu sedang sangat membutuhkan?

Dalam hal paling krusial semacam kencan, sudah menjadi manner jika laki-laki yang membayar semua acara kencan kalian. Bukan berarti matre lho. Bukankah dalam ajaran agama Islam sendiri menyatakan jika kewajiban laki-laki adalah menjadi pencari nafkah utama? Kalau dari beberapa kencan awal saja dia minta dibagi 50:50, bagaimana kalau menjadi suami nanti?

Tentu saja kamu boleh memberikan kekasihmu hadiah, tetapi amati dulu apakah laki-laki tersebut sudah memperjuangkanmu dengan serius dan layak?

 

2# Berikan batasan

Berhati-hatilah ketika sedang dimabuk asmara agar tidak sampai melanggar batasan sehat yang kita terapkan. Saya percaya jika hubungan yang sangat mesra dan intim hanya bisa dilakukan setelah pernikahan.

Jika ada yang bilang, “Kalau hubungannya suka sama suka dan bukan karena dirudapaksa, ya biarin aja deh perempuannya mau ngapain.”

Oke, saya tidak mau mengubah opini mereka yang melanggengkan hubungan intim di luar pernikahan, tetapi pikirkan saja beban moral dan psikologis yang harus perempuan tanggung jika hubungan percintaan itu kandas.

Belum lagi, amit-amit, kalau sampai terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau terkena penyakit kelamin berbahaya. Sudah sering mendengar kasus pembunuhan terhadap perempuan yang kekasihnya tidak mau bertanggungjawab? Seberapa sering kisah menyedihkan yang kita tahu tentang perempuan yang depresi karena kebablasan ketika memadu kasih.

Perempuan harus punya batasan. Tidak hanya soal hubungan mesra, batasan soal apa yang kamu minati dan bagaimana kamu bergaul juga perlu diperhatikan. Kalau laki-laki itu terlalu posesif sampai merampas waktumu bersama sahabat dan keluarga contohnya, suka memukul ketika marah, gaslighting, ini adalah tanda bahwa kamu harus segera meninggalkannya.

 (Baca Juga: 3 Kesalahan Mindset Perempuan)

3# Milikilah kegiatan positif

Kamu akan menjadi lebih teralihkan dari kebucinan jika punya kesibukan yang lebih menyenangkan. Wajar jika saat jatuh hati, pikiranmu terus dipenuhi oleh si dia, Ladies. Namun, betapa capeknya kalau investasi kebucinan itu malah membuatmu semakin tidak produktif.

Perhatian sewajarnya, lihat bagaimana tindak-tanduknya, bagaimana caranya memperlakukanmu dan keluargamu, apakah juga sudah menjadikanmu seorang Ratu yang disayangi sekaligus dijaga? Kamu juga punya hidup sendiri. Ketahui apa minat dan bakatmu. Seriusi itu dan berkaryalah. Berbanggalah dengan prestasimu dan jangan lupa untuk selalu rendah hati.

Energi baper pun niscaya teralihkan ketika fokusmu tidak hanya untuk si dia. You will shine brighter with your own passion.

 

Inilah beberapa cara supaya tidak jdi perempuan baperan. Apa kamu punya saran lainnya?

No comments

Silakan meninggalkan komentar yang membangun dan tidak menyinggung politik serta SARA